Jumat, 09 Oktober 2015

Tentang X-2

             Assalamualaikum.... Kami dari Kelas X-2 Mekami Booster  Berikut Wajah-Wajah Kami








Sekian dan Terima kasih Wassalamualaikum....

SEKOLAH HIJAU

Sekolah Hijau SMANSA
               
            Sekolah hijau, sekolah warna hijau????  bukan lah. Biar gak penasaran kita mau jelasin nih apa itu SEKOLAH HIJAU.


Apa itu ‘sekolah hijau’?


‘sekolah hijau’ yaitu sekolah yang warganya memiliki kesadaran lingkungan dan terwujud melalui perilaku yang ramah lingkungan untuk meningkatkan mutu hidup.

Apa keuntungan yang diperoleh sekolah jika mengembangkan konsep ‘sekolah hijau’?

·         Sekolah memiliki jaringan yang luas.
·         Materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
·         Metode pembelajaran menjadi lebih dinamis.
·         Potensi diri siswa meningkat.
·         Kapasitas guru dan staf meningkat.
·         Lingkungan sekolah menjadi lebih asri dan kondusif dalam pembelajaran.

Apa nilai-nilai dasar ‘sekolah hijau’?

Konsep dan kegiatan yang dikembangkan oleh ‘sekolah hijau’ bertumpukan kepada nilai-nilai luhur kehidupan seperti : kemanusiaan, kesetiakawanan, kejujuran, keadilan dan keseimbangan alam.

Apa prinsip-prinsip dasar ‘sekolah hijau’?

Warga sekolah hijau selalu bersandar pada tiga prinsip dasar, yaitu :

Partisipatif
Semua warga sekolah dan masyarakat berhak untuk memperoleh informasi yang memadai dan terlibat dalam keseluruhan proses (perencanaan, persiapan, pelaksanaan  dan control) sesuai  tanggung jawab dan perannya.

Berkelanjutan
Seluruh kegiatan di sekolah hijau memiliki manfaat dalam jangka panjang bagi kehidupan

Menyeluruh
Seluruh warga sekolah hijau sewaktu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatannya selalu mempertimbangkan seluas-luasnya aspek kehidupan sehingga dapat memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi lingkungan.

  
Apa wujud ‘sekolah hijau’?

  1. Sekolah memiliki kurikulum yang berwawasan lingkungan.
  2. Sekolah mempunyai rancang bangun, penggunaan bahan dan pemeliharaan prasarana dan sarana berdasarkan pada prinsip-prinsip ramah lingkungan.
  3. Sekolah memiliki manajemen sekolah yang efektif dan efisien.
  4. Warga sekolah memiliki perilaku kepedulian terhadap lingkungan.



Apa ruang lingkup ‘sekolah hijau’?

1.       Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan
Sekolah hijau’ berusaha mengembangkan kurikulum belajar yang berwawasan lingkungan. Karena itu, baik materi, metode, bahan dan narasumber belajar selalu mengacu kepada usaha memahami persoalan lingkungan, memahami keilmuannya dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, mencari alternative pemecahan dan mengembangkan upaya peningkatan kualitas lingkungan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu :

a.       Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.
b.      Penggalian persoalan lingkungan.
c.       Pengembangan studi lapangan berbasis lingkungan dan budaya.
d.      Penguatan refleksi dan apresiasi terhadap inisiatif peduli lingkungan.

2.       Peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya

‘Sekolah hijau’ bukan sekedar memandang alam sebagai guru, namun juga mendorong warganya untuk aktif melakukan upaya meningkatan kualitas lingkungan. Untuk itu, ‘sekolah hijau’ perlu mengembangkan upaya-upaya :

a.       Pemanfaatan kawasan sekolah
b.      Peningkatan kualitas lingkungan di luar kawasan sekolah.

3.       Pengembangan pendidikan berbasi s komunitas

‘Sekolah hijau’ menyakini bahwa sekolah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan nyata, karenanya sekolah dan komunitas perlu saling mendukung. Langkah-langkah berikut akan membantu ‘sekolah hijau’ untuk mengembangkan pendidikan berbasis komunitas:

a.       Penguatan kemitraan di dalam lingkungan sekolah
b.      Penguatan hubungan kerjasama dengan kelompok masyarakat dan organisasi local

4.       Pengembangan system pendukung yang ramah lingkungan

‘ Sekolah hijau’ dituntut untuk mampu menunjukkan bagaimana sebuah system yang ramah lingkungan dirancang dan dilaksanakan. Semua fasilitas pendukung ‘sekolah hijau’ haruslah menunjukkan terlaksananya prinsip-prinsip ramah lingkungan. Maka, ‘sekolah hijau’ perlu terus mengembangkan langkah-langkah berikut untuk mencapai maksud tersebut :

a.       Penyediaan fasilitas yang ramah lingkungan
b.      Penghematan energy
c.       Penghematan air
d.      Peningkatan pelayanan makanan sehat
e.      Pengembangan system sanitasi dan pengelolaan sampah
f.        Pengembangan system transportasi sekolah yang ramah lingkungan

5.       Pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan

Bagaimana menyusun program  ‘sekolah hijau’ sesuai kondisi sekolah ?

Pada saat menyusun program ‘sekolah hijau’, sekolah perlu memperhatikan berbagai factor internal maupun eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan program. Karena itu, masing-masing sekolah sangat mungkin mengembangkan program yang berbeda sesuai dengan kondisi sekolah. Untuk membantu sekolah menyusun program ‘sekolah hijau’, kami mengembangkan Kerangka Program Menuju ‘sekolah hijau’. Kerangka program ini menjadi semacam panduan sederhana penyusunan program ‘sekolah hijau’ bagi sekolah-sekolah menengah atas di wilayah perkotaan Indonesia. 

Kerangka program tersebut meliputi :

Kerangka indikator  : merupakan kegiatan  utama yang menjadi indicator program.

Kerangka tahapan proses : merupakan kegiatan proses menuju ‘sekolah hijau’ dalam tiga tahapan, yaitu : pembelajaran, penguatan dan kemandirian. Pemilahan tahapan proses ini diharapkan dapat membantu sekolah mengembangkan program sesuai dengan kondisi sekolah. Masing-masing tahapan proses membagi kondisi sekolah dan kegiatannya sebagai berikut :

a.       Pembelajaran
Kelompok sekolah yang belum mengembangkan konsep ‘sekolah hijau. Tahap pembelajaran menekankan kepada pengenalan isu-isu lingkungan kepada murid dan guru, memperkuat model pembelajaran luar kelas dan peer-to-peer, menekankan proses kepada guru dan membuka jaringan sekolah.

b.      Penguatan
Kelompok sekolah yang telah melaksanakan konsep ‘sekolah hijau’ secara terpisah-pisah atau telah melewati tahapan pembelajaran. Tahap penguatan mempertajam hasil yang dicapai pada tahap pembelajaran dengan memperkuat hubungan warga sekolah, mengembangkan program konservasi di kawasan sekolah sekaligus sebagai media pembelajaran, mengembangkan kurikulum berwawasan lingkungan yang integrative dan meningkatkan kemampuan guru.

c.       Kemandirian
Kelompok sekolah yang meneguhkan komitmennya sebagai ‘sekolah hijau’ yang ditunjukkan oleh pengalaman, kesiapan guru dan dukungan manajemen. Di tahapan ini sekolah melakukan penguatan proses dengan melibatkan pihak luar sekolah, membangun system yang mandiri dan terbuka, penguatan jaringan dan kerjasama, dan memperluas target kegiatan ke luar sekolah. Dengan demikian program ‘sekolah hijau’ menjadi semakin terintegrasi ke dalam semua kegiatan sekolah.


Berbagai kegiatan dalam program yang dikembangkan oleh sekolah haruslah salang mendukung dan tidak terkotak-kotak oleh tahapan proses. Maka, Kerangka Program menuju ‘sekolah hijau’ sebaiknya dipahami secara keseluruhan sebelum sekolah menentukan program dan kegiatan yang akan dikembangkan.






                                                                                                               

Peduli Lingkungan, Apa itu?

Ilustrasi

Pengertian Lingkungan Hidup - Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.


LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.   Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2.   Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3.   Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.


Sumber:



           

WOW! Jalan Raya Dari Plastik Daur Ulang?

           
http://en.volkerwessels.com/dynamics/modules/SFIL0200/view.php?fil_Id=335125
Logo perusahaan VolkerWessels
              

     
       Sebuah perusahaan konstruksi bernama VolkerWessels mempunyai rencana besar dalam mengubah desain jalan raya. Kalau sebelumnya jalan raya dibangun dengan menggunakan bahan utama berupa aspal, maka mereka ingin mengubahnya dengan pemakaian bahan plastik daur ulang.
Langkah yang mereka lakukan ini pun dilakukan untuk mendukung kebijakan yang lebih ramah lingkungan. Tak hanya itu, jalan raya dari plastik daur ulang ini juga diklaim mempunyai ketahanan yang tiga kali lebih tinggi jika dibandingkan jalan aspal.


Sebagai tambahan, jalan raya dari plastik daur ulang ini juga lebih tahan panas dibandingkan aspal, dengan rentang suhu antara -40 derajat Fahrenheit hingga 176 derajat Fahrenheit. Dengan begitu, jalan raya plastik ini tidak akan mudah retak. Dan kalaupun ada kerusakan, proses penambalan yang dilakukan pun lebih mudah.
Lalu apakah konsep jalan raya dari plastik daur ulang ini akan diwujudkan? Kota Rotterdam di Belanda ternyata siap menjadi kota pertama yang mengaplikasikan jalan raya plastik ini. Mereka pun ingin menguji konsep jalan raya ini selama tiga tahun mendatang.

Berikut  gambaran dari teknologi ini :

http://www.theconstructionindex.co.uk/assets/news_articles/2015/07/1437121175_17jul15-volkerwessels-plastic-a.jpg 

https://www.cadlinecommunity.co.uk/hc/en-us/article_attachments/201659762/VolkerWessels-to-build-plastic-roads_2.jpg






(sumber: http://www.beritateknologi.com/konsep-jalan-raya-terbaru-dibangun-dengan-menggunakan-plastik-daur-ulang)
 
Copyright (c) 2010 X-2 Adiwiyata Blog. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.